Minggu, 23 Juni 2013

SUFISME DAN KEMAMPUAN BESOSIALISASI


 
Seperti yang telah diketahui, kegiatan tarekat-tarekat Sufi dalam bersosialisasi dengan masyarakat. Seperti berdagang, sosialisasi untuk memperkokoh komunikasi dengan masyarakat dan juga membantu praktek Sufi. Kadang-kadang, sosialisasi menjadi keunggulan utama sebuah tarekat. Ini mungkin saja khusus tarekat yang  terdahulu, dimana posisi syaikh memiliki beberapa generasi dalam keluarga. Dalam suatu cerita seorang syaikh baru tentu saja menjadi seorang wali pada level pertama syaikh-syaikh dibawah tarekat, tetapi kadang-kadang berlangsung, sebagian karena seseorang lebih mungkin memulai cabang tarekat baru di suatu tempat daripada mengikuti seorang syaikh yang tidak signifikan sampai kematiannya dan kemudian mengambil alihnya. Itu adalah kasus juga, bahwa sebuah tarekat yang sudah ditentukan itu lebih besar daripada pilihan orang tuanya. Seperti yang telah diperhatikan, tingkatan komitmen orang yang lebih rendah pada umumnya, peran yang dijalankan di dalam kehidupan mereka itu kurang penting oleh Sufi.
Dalam suatu kegiatan, kemudian, tarekat Sufi dapat menjadi lebih tradisi lokal daripada sesuatu yang menyerupai dinamika, tarekat- tarekat Sufi berkembang lebih cepat. Kita pertimbangkan di dalam kontek seperti kehidupan model syaikh. Di kota-kota “sosial” Sufi meyuruh untuk bercampur satu dengan yang lain untuk meghasilkan suatu jenis sufi umumnya, lingkungan sekitar dihuni oleh orang yang tidak mengikuti seorang syaikh istimewa sekalipun, tetapi menghadiri keanekaragaman dhikrs dan mawlids, mendengarkan lagu dengan suara monoton, bertemu dengan teman-teman, berbicara dan minum teh. Meskipun Sufi memiliki kegiatan-kegiatan yang menjadi sebuah sosial daripada aktivitas agama, itu akan menjadi salah ketika melihat seperti sosial semata-mata. Banyak orang di Eropa pergi ke Gereja karena seseorang pergi ke Gereja, tetapi tidak berhenti pergi ke Gereja yang menjadikan adanya aktivitas agama dengan konsekuesi spiritual.

0 komentar:

Posting Komentar

Minggu, 23 Juni 2013

SUFISME DAN KEMAMPUAN BESOSIALISASI

Diposting oleh Unknown di 05.36

 
Seperti yang telah diketahui, kegiatan tarekat-tarekat Sufi dalam bersosialisasi dengan masyarakat. Seperti berdagang, sosialisasi untuk memperkokoh komunikasi dengan masyarakat dan juga membantu praktek Sufi. Kadang-kadang, sosialisasi menjadi keunggulan utama sebuah tarekat. Ini mungkin saja khusus tarekat yang  terdahulu, dimana posisi syaikh memiliki beberapa generasi dalam keluarga. Dalam suatu cerita seorang syaikh baru tentu saja menjadi seorang wali pada level pertama syaikh-syaikh dibawah tarekat, tetapi kadang-kadang berlangsung, sebagian karena seseorang lebih mungkin memulai cabang tarekat baru di suatu tempat daripada mengikuti seorang syaikh yang tidak signifikan sampai kematiannya dan kemudian mengambil alihnya. Itu adalah kasus juga, bahwa sebuah tarekat yang sudah ditentukan itu lebih besar daripada pilihan orang tuanya. Seperti yang telah diperhatikan, tingkatan komitmen orang yang lebih rendah pada umumnya, peran yang dijalankan di dalam kehidupan mereka itu kurang penting oleh Sufi.
Dalam suatu kegiatan, kemudian, tarekat Sufi dapat menjadi lebih tradisi lokal daripada sesuatu yang menyerupai dinamika, tarekat- tarekat Sufi berkembang lebih cepat. Kita pertimbangkan di dalam kontek seperti kehidupan model syaikh. Di kota-kota “sosial” Sufi meyuruh untuk bercampur satu dengan yang lain untuk meghasilkan suatu jenis sufi umumnya, lingkungan sekitar dihuni oleh orang yang tidak mengikuti seorang syaikh istimewa sekalipun, tetapi menghadiri keanekaragaman dhikrs dan mawlids, mendengarkan lagu dengan suara monoton, bertemu dengan teman-teman, berbicara dan minum teh. Meskipun Sufi memiliki kegiatan-kegiatan yang menjadi sebuah sosial daripada aktivitas agama, itu akan menjadi salah ketika melihat seperti sosial semata-mata. Banyak orang di Eropa pergi ke Gereja karena seseorang pergi ke Gereja, tetapi tidak berhenti pergi ke Gereja yang menjadikan adanya aktivitas agama dengan konsekuesi spiritual.

0 komentar on "SUFISME DAN KEMAMPUAN BESOSIALISASI"

Posting Komentar

 
Copyright NINA NURMILAH 2009. Powered by Blogger.Designed by Ezwpthemes .
Converted To Blogger Template by Anshul .